Sudah lewat dua jam menghadap laptop, tapi tak adaa...bosannya. Dua jam yang lalu itu saya sudah siap-siap mau mudik. Baju-baju yang belum sempat disetrika sudah saya lipat, kos sudah saya bersihkan, beberapa lembar baju kotor tinggal saya kucek, dan makan pagi sudah saya siapkan, tapi belum kunjung saya habiskan. Ada apa ini?
Padahal, sebelum mudik saya berniat mampir ke kampus dulu, "menjenguk" pengumuman KKN (kabarnya baru saja ada) dan ke kos kakan dulu (setor 'upeti' sebelum mudik alias uang saku. lho? TIdak kebalik ya? :p). Tapi, itu juga belum juga saya lakukan. Nyatanya sekarang saya masih asyik bermain-main dengan keyboard. Hehe
Saya jadi teringat dengan perkataan seseorang,
" Jangan suka jadi orang yang hanya berILUSI dan berWACANA. Atau, aku panggil kamu Miss Ilusi dan Wacana?"
Dua kata itu berkerabat dekat dengan " Berkata tanpa Realita" yang sudah begitu membudaya di generasi muda negeri kita. Apa jadinya kalau saya dinobatkan sebagai Miss Ilusi dan Wacana? Hiiy, mendengarnya saja saya sudah 'ngeri'.
Jika melihat dari sudut pandang yang berbeda, dalam dunia dakwah misalnya... Ilusi dan Wacana mungkin berkerabat lebih dekat dengan " Yaa ayyuhalladziina aamanuu lima takuuluuna maalaa taf'aluun", artinya " Wahai orang-orang yang beriman, kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?" (Ash Shaff : 2). Kebanyakan dari kita, terjebak dalam pundi-pundi ketidakberdayaan bahwa kita seringkali mengatakan ini-itu, harus ini-harus itu, kepada orang lain (binaan, saudara, teman) padahal kita sendiri pun belum melakukannya. Atau redaksi lain, kita sering bermaksiat tapi kita mengatakan kepada orang lain bahwa kita tidak boleh melakukan ini dan itu, padahal erap sekali kita mempraktekkannya. Naudzubillah..
Maka barangkali,
" Kabura maqtan 'indallaahi antaquuluu maalaa taf'aluun (Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan)" (Ash Shaff : 3)
menjadi cambuk bagi kita, sebagai siapa pun... dimana pun dan kapan pun. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Teliti dengan apa-apa saja yang kita perbuat, dan akan ada malaikat yang dengan setia mencatat amal-amal kebaikan serta keburukan kita.
Wallahua'alam.
Hmmm... Sudah terlalu jauh saya berkata-kata. Ngelantur kemana-mana.. Sampai-sampai; sekali lagi, lupa dengan agenda mudiiik!
... bersama gunung-gunung
yang mengapit jalan
juga hamparan tanaman yang menghijau,
Aku dan hatiku,
menyenandungkan rindu; pada ayah dan ibu
menyenandungkan rindu; pada ayah dan ibu
(dey, 24 Januari 2012, Kamar Cinta no.4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar